Rapat Koordinasi Penguatan Komitmen Implementasi Core Values BerAKHLAK Tingkat K/L

SETJEN DPD RI PERKUAT KOMITMEN IMPLEMENTASI CORE VALUES ASN BERAKHLAK

JAKARTA – Sekretariat Jenderal DPD RI mengikuti Rapat Koordinasi penguatan komitmen implementasi Core Values ASN BerAKHLAK di tingkat Kementerian/Lembaga yang diselenggarakan oleh Kementerian PAN RB di Ayana Midplaza, Jakarta, Kamis (9/6).

Kegiatan tersebut dilaksanakan sehubungan dengan agenda transformasi Sumber Daya Manusia Aparatur khususnya dalam penguatan budaya kerja. Seluruh Kementerian dan Lembaga diundang dalam rangka penyamaan persepsi dan penguatan komitmen implementasi Core Values ASN BerAKHLAK Tingkat Kementerian/Lembaga.

Menurut Rini Widyantini, Sekretaris Kementerian PAN RB, seluruh Kementerian/Lembaga dapat lebih memahami langkah-langkah yang harus ditempuh dalam rangka internalisasi core values BerAKHLAK dan employer branding ASN Bangga Melayani Bangsa. “Dynamic government penting untuk membangun SDM yang unggul,” jelasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Alex Denni menyampaikan harapannya agar ASN di Indonesia menjadi ASN berkelas dunia. “Potensi ekonomi Indonesia menuju Indonesia maju di tahun 2050 masuk dalam sepuluh besar negara dengan PDB (Pendapatan Domestik Bruto) terbesar di dunia. Kalau dengan ekonomi besar, harapan untuk kesejahteraan ASN juga besar,” terangnya.

Dari hasil survei, kata Alex, 12,5 % responden menyatakan keinginannya menjadi ASN karena ASN dianggap sebagai pekerjaan yang aman. “Yang menarik 87,3% itu ingin terus bekerja sampai pensiun. Ini modal besar untuk retensi kalau kinerjanya juga bagus,”kata Alex.

Dalam road map nasional penguatan budaya kerja ASN BerAKHLAK ada tiga agenda. Yang pertama di tahun 2022 adalah sosialiasi dan internalisasi Budaya BerAKHLAK. Tahun 2023 adalah aktivasi budaya berAKHLAK, dan tahun 2024 adalah penguatan budaya BerAKHLAK.

Ada 10 tahap aktivasi BerAKHLAK yang harus dilakukan oleh Kementerian/Lembaga yaitu Penguatan Komitmen, Penyelarasan Sistem, Perubahan Individu, Pemetaan Budaya, penentuan Agenda Perubahan, Pengelolaan Agen Perubahan, Eksekusi Rencana Aksi, Kampanye Berkelanjutan, Monitoring dan Evaluasi Berkala, Penghargaan dan Apresiasi. “Kita harapkan semua ASN dapat melayani bangsa, sekaligus juga bangga karena dipermudah untuk belajar, sistem mobility terbuka untuk karier dan ada reward dan recognition untuk menuju merdeka bekerja,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Founder of ACT Consulting, Ary Ginanjar yang juga merupakan pakar budaya kerja mengatakan perilaku pegawai menjadi dasar kesuksesan suatu organisasi. “Skill knowledge 30%, attitude 70%,”ungkapnya.

Ary berpendapat ada delapan kesalahan dalam membangun budaya kerja BerAKHLAK. Yaitu tidak ada pemetaan dan pengukuran, sosialisasi dan internalisasi hanya bersifat kognitif. Tidak memiliki kompetensi mebangun budaya kerja, Leader tidak terlibat aktif, Pengelolaan Agen Perubahan kurang efektif, Tidak ada evaluasi secara berkala, Kurangnya apresiasi, dan belum memanfaatkan teknologi.

Sebagai informasi, pada tahun 2022 akan dilakukan pengukuran tingkat kesehatan organisasi (Indeks BerAKHLAK), Employee Engagement dan Employer Branding di seluruh K/L/D. Pengukuran ini akan dilakukan setiap tahun oleh Kementerian PAN RB, Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Kepegawaian Negara.(lisa)

Berikut lampiran materi rakor yang berupa Road Map Nasional Penguatan Budaya Kerja BerAKHLAK

https://drive.google.com/drive/folders/1L5e1YNdNsQw-e7A77OK-_TBvCrcwb6pd?usp=sharing